Bank DKI Diminta Optimalkan Pelayanan di Pasar Tradisional
Perseroan Terbatas (PT) Bank DKI diminta mengoptimalkan pelayanan di pasar-pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya dengan menambah jumlah kantor cabang atau kantor kas maupun mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Mereka perlu difasilitasi dengan baik, jadi perlu ada kantor perwakilan di pasar
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Frangky Mangatas Panjaitan mengatakan, saat ini belum semua pasar tradisional ada kantor kas atau mesin ATM Bank DKI.
"Pedagang kan juga punya kewajiban membayar retribusi melalui Bank DKI. Mereka perlu difasilitasi dengan baik, jadi perlu ada kantor perwakilan di pasar," ujar Frangky, Jumat (15/9).
Bank DKI Tambah 16 Kantor Cabang di Pasar TradisionalMenurutnya, selain pedagang, jumlah pengunjung di pasar tradisional tidak sedikit. Sehingga, tidak menutup kemungkinan adanya kantor kas akan menjangkau nasabah lebih banyak lagi.
"Kita ingin Bank DKI harus menjadi pelaku utama perbankan di Jakarta. Potensi penambahan nasabah harus digarap dengan baik," katanya.
Sementara, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, saat ini ada 146 pasar tradisional aktif yang dikelola PD Pasar Jaya dengan jumlah 30 kantor kas dan 50 lebih mesin ATM Bank DKI.
"Kami tentu menyambut baik optimalisasi pelayanan Bank DKI. Ini bisa mempercepat sistem manajemen non tunai atau cashless
," tandasnya.